Macam
– macam Adat Kegamaan Nusantara
Pengertian
seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam
Makna
dari seni budaya lokal yang bernafaskan Islam adalah segala macam
bentuk kesenian yang berasal dan berkembang dalam masyarakat Indonesia serta
telah mendapat pengaruh dari agama Islam.
Islam
adalah agama yang mencintai kesenian. Karena Islam bukanlah agama yang hanya
mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan makhluk lain
dan manusia dengan Allah swt. Jika hubungan tersebut terjalin secara
komperehensif dan sehat, maka seluruh aspek kehidupan umat Islam akan teratur
dan islami. Sebagaimana seni adalah perpaduan antara berbagai jenis suara, olah
tubuh ataupun hal lainnya.
Seni
dalam Islam bukan sesuatu yang diharamkan. Karena dengan seni, kehidupan akan
indah dan nyaman untuk dinikmati. Namun satu hal yang harus diketahui bersama,
bahwa seni memiliki dampak yang luas bagi perkembangan jiwa umat Islam. Untuk
itu diperlukan sikap hati-hati dan waspada terhadap maraknya seni yang
berkembang di Indonesia.
Seni budaya lokal yang bernafaskan Islam
Budaya
berasal dari bahasa Sansekerta artinya buddayah bentuk jamak
dari kata budhi yang berarti perilaku, budi atau akal. Jadi
kebudayaan dapat diartikan sebagai bentuk yang berkaitan dengan budi pekerti
dari hasil pemikiran. Kesenian termasuk dalam unsur kebudayaan. Sebab
perwujudan dari kebudayaan tidak terlepas dari hasil olah pikir dan perilaku
manusia lewat bahasa, sarana kehidupan dan organisasi sosial. Kesemuanya itu
sangat membantu manusia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Kesenian
adalah salah satu media yang paling mudah diterima dalam penyebaran agama
Islam. Salah satu buktinya adalah menyebarnya agama Islam dengan menggunakan
wayang kulit dan gamelan oleh Sunan Kalijaga. Sedangkan yang dimaksud dengan
tradisi adalah suatu adat istiadat yang biasa dilakukan namun didalamnya
mengandung ajaran-ajaran Islam. Diantara seni budaya nusantara yang telah
mendapatkan pengaruh dari ajaran Islam adalah :
1. Wayang
Dalam
bahasa berarti ”ayang-ayang” atau bayangan. Karena yang
terlihat adalah bayangannya dalam kelir (tabir kain putih sebagai gelanggang
permainan wayang). Bisa juga diberi penjelasan wayang adalah pertunjukkan yang
disajikan dalam berbagai bentuk, terutama yang mengandung unsur pelajaran
(wejangan). Pertunjukan ini diiringi dengan teratur oleh seperangkat gamelan.
Wayang
pada mulanya dibuat dari kulit kerbau, hal ini dimulai pada zaman Raden Patah.
Dahulunya lukisan seperti bentuk manusia. Karena bentuk wayang berkaitan dengan
syariat agama Islam, maka para wali mengubah bentuknya. Dari yang semula
lukisan wajahnya menghadap lurus kemudian agak dimiringkan.
Pada
tahun 1443 Saka, bersamaan dengan berdirinya kerajaan Islam Demak, maka wujud
wayang geber diganti menjadi wayang kulit secara terperinci satu persatu
tokoh-tokohnya. Sumber cerita dalam mementaskan wayang diilhami dari Kitab
Ramayana dan Mahabarata. Tentunya para Wali mengubahnya menjadi cerita-cerita
keislaman, sehingga tidak ada unsur kemusyrikan didalamnya. Salah satu lakon
yang terkenal dalam pewayangan ini adalah jimad kalimasada yang
dalam Islam diterjemahkan menjadi Jimad Kalimat Syahadat. Dan masih banyak lagi
istilah-istilah Islam yang dipadukan dengan istilah dalam pewayangan.
2. Hadrah
dan salawat kepada Nabi Muhammad saw
Hadrah
adalah salah satu jenis alat musik yang bernafaskan Islam. Seni suara yang
diiringi dengan rebana (perkusi dari kulit hewan) sebagai alat musiknya. Sedang
lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu yang bernuansakan Islami yaitu tentang
pujian kepada Allah swt dan sanjungan kepada Nabi Muhammad saw. Dalam
menyelenggarakan pesta musik yang diiringi rebana ini juga menampilkan lagu
cinta, nasehat dan sejarah-sejarah kenabian. Sampai sekarang kesenian hadrah
masih eksis berkembang di masyarakat. Pada zaman sekarang kesenian hadrah
biasanya hadir ketika acara pernikahan, akikahan atau sunatan. Bahkan kesenian
hadrah ini dijadikan lomba antar pondok pesantren atau antar madrasah.
3. Qasidah
Qasidah
artinya suatu jenis seni suara yang menamilkan nasehat-nasehat keislaman. Dalam
lagu dan syairnya banyak mengandung dakwah Islamiyah yang berupa
nasehat-nasehat, shalawat kepada Nabi dan do’a-do’a. Biasanya qasidah diiringi
dengan musik rebana. Kejadian pertama kali menggunakan musik rebana adalah
ketika Rasulullah saw disambut dengan meriah di Madinah.
4. Kesenian
Debus
Kesenian
debus difungsikan sebagai alat untuk membangkitkan semangat para pejuang dalam
melawan penjajah. Oleh karena itu, debus merupakn seni bela diri untuk memupuk
rasa percaya diri dalam menghadapi musuh.
Pengertian lain dari debus
adalah gedebus atau almadad yaitu nama sebuah
benda tajam yang digunakan untuk pertunjukan kekebalan tubuh. Benda ini terbuat
dari besi dan digunakan untuk melukai diri sendiri. Karena itu kata debus juga
diartikan dengan tidak tembus. Filosofi dari kesenian ini
adalah kepasrahan kepada Allah swt yang menyebabkan mereka memiliki kekuatan
untuk menghadapi bahaya, seperti yang dilambangkan dengan benda tajam dan
panas.
5. Tari
Zapin
Tari
Zapin adalah sebuah tarian yang mengiringi musik qasidah dan gambus. Tari Zapin
diperagakan dengan gerak tubuh yang indah dan lincah. Musik yang mengiringinya
berirama padang pasir atau daerah Timur Tengah. Tari Zapin biasa dipentaskan
pada upacara atau perayaan tertentu misalnya : khitanan, pernikahan dan
peringatan hari besar Islam lainnya.
6. Suluk
Suluk
adalah tulisan dalam bahasa jawa dengan huruf jawa maupun huruf arab yang
berisikan pandangan hidup masyarakat jawa. Suluk berisi ajaran kebatinan
masyarakat jawa yang berpegang teguh pada tradisi jawa dan unsur-unsur Islam.
Suluk sewelasan tergolong
ritual yang sudah langka dalam tradisi budaya Islam di Jawa. Berbagai bentuk
seni budaya Islam yang berkembang di Jawa tak terdapat di Arab sana Tradisi
yang dibawa dari Persia ini untuk memperingati hari lahir Syekh Abdul Qadir
Jaelani, tokoh sufi dari Baghdad, Irak, yang jatuh pada tanggal 11 (sewelas).
Suluk dalam bahasa Jawa dan Arab, terdiri dari salawat dan zikir—zikir zahir
(fisik) dan zikir sirri (batin). Ketika zikir mereka terdengar mirip dengungan,
orang-orang itu seperti ekstase. Jari tangan tak henti memetik butir tasbih.
Ketika jari berhenti, zikir dilanjutkan di dalam batin. Pada titik ini terjadi
”penyatuan” dengan Yang Maha Esa. Lewat suluk ini akan mempertebal keyakinan
kepada Allah swt.
7. Seni
Bangunan
Peninggalan
Islam yang berupa fisik adalah arsitektur bangunan masjid, seni ukir dan seni
kaligrafi. Masjid yang di bangun di Indonesia tidak serta merta melambangkan
keislaman. Arsitektur yang digunakan adalah perpaduan antara Islam dan Hindu
atau Jawa. Diantara bangunan masjid yang memadukan dua unsur tersebut adalah :
8. Arsitektur
Masjid
Pada
masjid agung Demak bentuk atapnya memiliki ciri atap yang berbentuk tumpang.
Atap tersebut tersusun ke atas semakin kecil dan tingkat teratas disebut dengan limas. Jumlah
tumpang biasanya gasal. Bentuk masjid seperti ini disebut dengan meru. Masjid
lain yang memiliki corak hampir sama dengan masjid Demak adalah Masjid Agung
Banten, Masjid Raya Baiturrahman dan masjid Ternate. Berbeda dengan masjid
Kudus, dimana menara masjid Kudus memiliki ciri khas Hindu sangat kuat dan
tercermin dari bentuk menara seperti candi.
9. Makam-makam
para Raja
Hasil
seni bangunan lainnya dapat terlihat dengan jelas pada bentuk makam-makam para
tokoh Islam di berbagai tempat. Di beberapa wilayah seperti Kalimantan,
Sulawesi dan Sumatera terdapat nisan yang terpengaruh oleh adat setempat. Pengaruh
budaya arab dapat terlihat dari beaneka ragam hiasan pada nisan. Selain itu,
bentuk gapura makam para Sunan atau tokoh Islam lainnya berbentuk Candi bentar
atau kori agung merupakan corak pintu yang dikenal pada zaman sebelum Islam ke
Indonesia.
10. Seni
kaligrafi
Ditunjukkan
dalam bentuk hiasan yang berbentuk manusia atau hewan yang bertuliskan arab.
Dalam kaligrafi tersebut selain diperindah bentuknya, juga berisi tentang
kalimah-kalimah suci yang menyangkut tentang Tauhid. Perkembangan hasil
kesenian pada masa kerajaan Islam baik di Jawa maupun di luar Jawa menunjukkan
bahwa melalui aspek-aspek tersebut proses islamisasi dapat diterima secara
damai. Karya sastra juga ikut mewarnai perkembangan Islam di Indonesia.
Seni sastra yang berkembang dipengaruhi oleh hasil budaya dari Persia dan seni
sastra pra-Islam. Karya sastra pada masa kerajaan Islam adalah Hikayat, babad,
syair dan suluk.
Hikayat
berisi tentang cerita atau dongeng tentang peristiwa yang menarik dan hal yang
tidak masuk akal. Diantara hikayat yang terkenal adalah hikayat Raja-raja
Pasai, Hikayat 1001 malam, Hikayat Bayan Budiman dan lain-lain. Sedangkan babad
adalah tulisan yang menyerupai sejarah, namun isinya tidak selalu berdasarkan
fakta. Babad merupakan campuran antara fakta sejarah, mitos dan kepercayaan.
Contoh babad adalah Babad Tanah jawi, Babad Cirebon, Babad Mataram dan Babad
Surakarta.
Syair
adalah karya sastra yang berupa sajak atau pantun. Contoh syair yang ada
terdapat di batu nisan makam Putri Pasai di Minje Tujoh. Sedangkan yang
dimaksud dengan suluk adalah karya sastra yang berupa kitab. Kitab ini hasil
karangan para ahli tasawuf. Isinya berupa uraian mistik yang berbentuk tembang
dan berupa tanya jawab. Contoh suluk adalah Suluk sukarsa, Suluk Wujil dan
Suluk Malang Sumirang.
Tradisi lokal yang bernafaskan Islam
Banyak
tradisi-tradisi lokal bangsa Indonesia sudah mengandung nilai-nilai keislaman.
Diantara tradisi-tradisi tersebut adalah :
1. Penanggalan
hijriyah
Masuknya
agama Islam ke Indonesia, secara tidak langsung membawa pengaruh pada sistem
penanggalan. Agama Islam menggunakan perputaran bulan, sedangkan kalender
sebelumnya menggunakan perputaran matahari. Perpaduan antara penanggalan Islam
dengan penanggalan jawa adalah sebagai berikut :
No
|
Nama bulan dalam Islam
|
Nama bulan dalam Jawa
|
1
|
Muharram
|
Sura
|
2
|
Safar
|
Sapar
|
3
|
Rabiul awwal
|
Mulud
|
4
|
Rabiul akhir
|
Ba’da mulud
|
5
|
Jumadil awal
|
Jumadil awal
|
6
|
Jumadil akhir
|
Jumadil akhir
|
7
|
Rajab
|
Rajab
|
8
|
Sya’ban
|
Ruwah
|
9
|
Ramadhan
|
Pasa
|
10
|
Syawal
|
Syawal
|
11
|
Zulqaidah
|
Kapit
|
12
|
Zulhijjah
|
Besar
|
2. Mauludan
Setiap
bulan Rabi’ulawwal tahun Hijriyah, sebagian besar umat Islam Indonesia
menyelenggarakan acara mauludun. Maksud dari acara tersebut
adalah untuk mengenang hari kelahiran Rasulullah saw. Dalam acara tersebut
diadakan pembacaan sejarah hidup Nabi Muhammad saw melalui kitab Al-
Barzanji atau Situddurar. Puncak acara biasanya
terjadi pada tanggal 12 rabiulawwal, dimana tanggal tersebut Rasulullah saw
dilahirkan. Di Aceh tradisimauludun adalah sebagai pengganti upeti
atau pajak bagi kerajaan Turki, karena Kerajaan Aceh memiliki hubungan
diplomasi yang baik dengan Turki.
3. Grebek
Tradisi
untuk mengiringi para raja atau pembesar kerajaan. Grebek pertama kali
diselenggarakan oleh keraton Yogyakarta oleh Sultan Hamengkubuwana ke-1. Grebek
dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra
mahkotanya. Grebek di Yogyakarta di selenggarakan 3 tahun sekali yaitu : pertama grebek
pasa, syawal diadakan setiap tanggal 1 Syawal bertujuan untuk menghormati Bulan
Ramadhan dan Lailatul Qadr,kedua grebek besar, diadakan setiap
tanggal 10 dzulhijjah untuk merayakan hari raya kurban dan ketiga grebek
maulud setiap tanggal 12 Rabiul awwal untuk memperingati hari Maulid Nabi
Muhammad saw. Selain kota Yogyakarta yang menyelenggarakan pesta grebek adalah
kota Solo, Cirebon dan Demak.
4. Sekaten
Sekaten
adalah tradisi membunyikan musik gamelan milik keraton. Pertama kali terjadi di
pulau Jawa. Tradisi ini sebagai sarana penyebaran agama Islam yang pada mulanya
dilakukan oleh Sunan Bonang. Dahulu setiap kali Sunan Bonang membunyikan
gamelan diselingi dengan lagu-lagu yang berisi tentang agama Islam serta setiap
pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain. Yang pada
akhirnya tradisi ini disebut dengan sekaten. Maksud dari sekaten adalah syahadatain.
Sekaten
juga biasanya bersamaan dengan acara grebek maulud. Puncak dari acara sekaten
adalah keluarnya sepasang gunungan dari Masjid Agung setelah didoakan oleh
ulama’-ulama’ keraton. Banyak orang yang percaya, siapapun yang mendapatkan
makanan baik sedikit ataupun banyak dari gunungan itu akan mendapatkan
keberkahan dalam kehidupannya. Beberapa hari menjelang dibukanya sekaten
diselenggarakan pesta rakyat.
5. Selikuran
Maksudnya
adalah tradisi yang diselenggarakan setiap malam tanggal 21 Ramadhan. Tradisi tersebut
masih berjalan dengan baik di Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Selikuran berasal
dari kata selikur atau dua puluh satu. Perayaan
tersebut dalam rangka menyambut datangnya malam lailatul qadar, yang
menurut ajaran Islam lailatulqadar hadir pada 1/3 terakhir bulan
ramadhan.
6. Megengan
atau Dandangan
Upacara
untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Kegiatan utamanya adalah menabuh
bedug yang ada di masjid sebagai tanda bahwa besok hari sudah memasuki bulan
Ramadhan dan semua wajib melaksanakan puasa. Upacara tersebut masih terpelihara
di daerah Kudus dan Semarang.
7. Pesta
Tabot
Upacara
untuk memperingati gugurnya Husen bin Ali ra. Husein gugur saat mempertahankan
haknya sebagai pewaris tahta ayahnya yang pro pada khalifah Ali bin Abi Thalib.
Pesta tabuik diselenggarakan di Sumatera dengan pertunjukan berbentuk prosesi
benda ritual.
8. Suranan
Suranan
dalam penanggalan Islam adalam bulan Muharam. Pada bulan tersebut masyarakat
berziarah ke makam para wali. Selain itu mereka membagikan makanan khas berupa bubur
sura yang melambangkan tanda syukur kepada Allah swt.
Apresiasi terhadap seni budaya dan tradisi lokal yang
bernafaskan Islam
Seni
budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam sangat banyak dan memiliki
manfaat terhadap penyebaran agama Islam. Untuk itulah sebagai generasi Islam,
maka kamu harus mampu mengapresiasikan diri terhadap permasalahan tersebut.
Bentuk dari apresiasi terhadap seni budaya dan tradisi tersebut adalah dengan merawat,
melestarikan, mengembangkan, simpati dan menghargai secara tulus atas hasil
karya para pendahulu.
Pada
zaman sekarang, ada sebagian kelompok umat Islam yang mengharamkan dan yang
membolehkan seni budaya dan tradisi yang ada. Mereka mengharamkan karena pada
zaman Rasulullah saw tidak pernah diajarkan seni dan tradisi tersebut. Yang
membolehkan dengan dasar bahwa semua tersebut adalah sebagai sarana dakwah
penyebaran agama Islam. Sebagai generasi Islam, kamu harus mampu mensikapi
secara bijaksana dan penuh toleransi.
Para
ulama’ dan wali pada zaman dahulu bukanlah manusia yang bodoh dan tidak tahu
hukum agama. Mereka mampu menerjemahkan pesan Islam ke dalam seni budaya dan
tradisi yang ada pada masyarakat Indonesia. Sehingga dengan mudah praktek
keagamaan umat Islam dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Indonesia. Untuk itulah perlu adanya pemahaman secara bersama, bahwa seni
budaya dan tradisi tidak harus diharamkan secara total karena memang mengandung
nilai-nilai keislaman.
Umat
Islam adalah umat yang tidak hanya memikirkan urusan akherat, tetapi juga
memikirkan kehidupan dunia. Kehidupan di dunia tidak hanya kebutuhan yang
bersifat fisik. Manusia juga membutuhkan sentuhan-sentuhan rohani dan kebutuhan
tersebut bisa melalui musik atau seni. Karena seni yang baik mengandung
keindahan.
Tradisi
lokal juga ada yang baik dan yang buruk. Tradisi yang baik kita pelihara
sehingga menjadi warisan budaya nasional. Dan tradisi yang buruk dibuang agar
tidak ditiru oleh generasi berikutnya. Kamu bisa memperhatikan bentuk paduan
antara budaya lokal dan budaya Islam berikut ini.
- Pernikahan
Pelaksanaan
acara akad nikah atau ijab qabul biasanya diselenggarakan dengan syariat Islam.
Tetapi dalam upacara pernikahan atau resepsi menggunakan budaya jawa.
Sebagaimana bisa kamu lihat, ketika ada pengantin perempuan sebelum akad nikah
diadakan siraman kembang setaman, kemudian dalam rumah untuk resepsi ada hiasan
dekorasi yang berisi bunga-bunga. Didepan gapura juga ada janur kuning dan lain
sebagainya.
Kamu
tidak perlu khawatir hal itu meninggalkan syariat agama Islam. Kamu dapat
mencari nilai filosofi yang ada dalam simbol-simbol jawa tersebut. Siraman
kembang setaman artinya supaya wanita yang akan menikah mandi taubat dengan
bunga, bunga dilambangkan sebagai kesucian dan harum, jadi wanita yang hendak
menikah benar-benar dalam keadaan suci dan harum ketika hendak ijab kabul.
Sedangkan dekorasi bunga-bunga adalah wujud dari kasih sayang sepasang
pengantin, bunga sebagai perlambang bahwa pernikahan adalah kebahagiaan suami
dan istri. Untuk janur kuning yang dipasang di depan rumah adalah dengan tujuan
agar acara resepsi mendapatkan cahaya barakah dari Allah swt. Janur berasal
dari lafadz bahasa arabja a nurun artinya telah datang cahaya. Dan
masih banyak lagi adat-adat yang perlu kalian ketahui dan mengambil hikmah dari
sana. Demikian simbol-simbol yang perlu kamu ketahui. Hal ini bukanlah
musyrik, semuanya adalah simbol sebagai bentuk ungkapan kebahagiaan dari
pasangan pengantin.
- Lelayu atau kematian
Kewajiban
umat Islam terhadap orang Islam yang meninggal ada empat yaitu memandikan,
mengkafani, menshalati dan menguburkan. Keempat ini harus segera dikerjakan
agar si mayit merasa tenang dialamnya.
Tradisi
di Indonesia ketika ada kematian atas seorang Islam, maka akan diadakan
pembacaan talqin dan tahlil. Hal ini bertujuan untuk mendoakan agar arwah yang
meninggalkan dunia selamat dan diterima disisi-Nya. Tradisi selanjutnya adalah
menyelenggarakan upacara selamatan atau mendoakan pada waktu tertentu, seperti
3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari sampai 1000 harinya. Tradisi ini oleh para
ulama’ diselaraskan dengan agama Islam. Pada upacara selamatan biasanya hanya
duduk-duduk, minum dan makan-makan, maka setelah Islam datang ditambah dengan
memperdengarkan ayat Al- Qur’an, dzikir-dzikir kepada Allah swt. Maksud dan
tujuannya adalah untuk menghibur keluarga dan mendoakan mayyit. Kamu harus
mengetahui bahwa kewajiban mendoakan saudara bukan yang masih hidup saja tetapi
yang sudah meninggal pun harus didoakan.Sedangkan dalam tradisi ziarah juga
mengalami perpaduan, orang Islam pergi ziarah hanya mendoakan mayit, sedangkan
dalam tradisi jawa kuno menggunakan bunga atau sesaji lainnya.
- Kelahiran
Tradisi
kelahiran di Jawa ada istilah ngapati, mitoni . artinya
upacara itu diadakan ketika kandungn seorang wanita mencapai umur 4 bulan.
Dalam upacara 4 bulan seorang wanita melakukan adat siraman untuk melindung
bayi dan ibunya. Hal ini adalah kepercayaan dalam adat Jawa, namun Islam
mengikuti tradisi ini karena pada saat kandungan 4 bulan itulah calon bayi akan
ditiupkan rohnya oleh Allah swt, dan ditentukan takdirnya baik rejeki, jodoh
dan kematiannya. Sehingga pada tradisi 4 bulanan ini diadakan sedekah dan
pembacaan doa-doa atau dibacakan ayat suci al- Qur’an.
Kemudian
pada usia kandungan 7 bulan, masa ini adalah masa dimana kandungan sudah siap
untuk menerima segala proses kehidupan di dunia. untuk itulah diadakan tradisi
pembagian sedekah, karena sedekah adalah salah satu cara untuk menolak balak.
Berikutnya ketika bayi sudah lahir diadakan upacara sepasaran atau lima hari,
dengan tujuan untuk keselamatan bayi dan membagikan masakan kudapan kepada
tetangga. Dalam Islam sebelum makanan dibagikan ada tradisi membacakan doa.
Setelah itu pada hari ke tujuhnya diadakan akikah, hal ini bersumber dari
ajaran Islam. Akikah artinya menyembelih hewan kambing untuk anak yang baru
saja dilahirkan. Sampai sekarang masih banyak masyarakat yang memegang tradisi
perpaduan Islam dan Hindu. Hal ini tidaklah mengapa, karena sekali lagi
masyarakat jawa terkenal dengan simbol-simbol yang dapat melambangkan makna
kehidupan yang sejati. Hal ini bukanlah bentuk kemusyrikan. Karena tradisi
tersebut adalah upaya untuk menyiarkan Islam secara damai.
Sebagai
generasi Islam yang bijaksana, kamu seharusnya bersikap toleransi dan
menghargai kepercayaan orang lain. Jika orang lain beribadah kepada Allah swt
melalui sarana yang demikian serta tidak ada dalil yang secara khusus
menyatakan tentang larangan perbuatan tersebut maka kamu harus menghormatinya.
Jika kamu tidak sependapat dengan tradisi tersebut, kamu tidak perlu mencelanya
atau menganggap pelaku tradisi tersebut musyrik dan lain sebagainya. Karena
tentunya kamu semua pasti masuk surga. Langkah yang harus kamu ambil adalah
sikap toleransi dan tetap teguh kepada keyakinan yang kamu miliki. Karena
banyak sekali jalan menuju pendekatan diri kepada Allah swt.
Kesimpulan
Dinusantara
ini mayoritas penduduknya adalah Islam. Kita ketahui nusantara ini meiliki
ragam jenis suku bangsa, tiap suku bangsa memiliki budaya budaya sendiri. Dari masing
– masing budaya tersebut muncul perbedaan tingkah laku maupun adat istiadat.,
oleh karena itu di nusantara ini banyak sekali pedoman agama yang diambil dari
adat istiadat di masing masing daerah. Biasanya tiap daerah memiliki pedoman
adat agama yang berbeda meskipun sama – sama beragama Islam. Tapi kita tidak
perlu memikirkan adat mana yang lebih baik, karena itu hanya kebiasaan atau adat
yang di percayai oleh masing masing masyarakat daerah yang memiliki adat
tersebut. Jadi meskipun ada beragam kepercayaan adat agama mereka tetap
memegang pedoman yang diajarkan oleh syariat Islam, hanya saja memiliki cara pengaplikasiannya
saja yang dilakukan menurut versi masing masing daerah.